Profil Menteri Keuangan Baru !


Menkeu Baru

Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo terpilih menjadi Menteri Keungan menggantikan Sri Mulyani, untuk menjadi menteri keuangan (menkeu). Siapa yang tak kenal Agus, selama karirnya, Agus telah membuat Bank Mandiri menjadi salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia.

Terlahir bernama Agus Dermawan Wintarto Martowardojo di Amsterdam, Belanda 24 Januari 1956 adalah seorang bankir Indonesia yang sejak Mei 2005 menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri.

Dikutip okezone dari tokohindonesia.com, Rabu (19/5/2010), kala itu dirinya menggantikan posisi ECW Neloe yang terlibat dugaan kasus korupsi. Sebelumnya Agus bertugas sebagai Direktur Utama Bank Permata selama tiga tahun.

Selain di Mandiri dan Permata, dia pernah pula bekerja di Bank of America (1984), Bank Niaga (1986-1994), Bank Bumiputera (Direktur Utama 1995-1998), Bank Exim (Direktur Utama 1998), dan BPPN (2002).

Agus adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1984. Banking & Management Courses di State University of New York, Buffalo, USA, Stanford University, Palo Alto, USA dan Institute of Banking & Finance, Singapore.

Bagaimana tidak bertangan dingin, kala dirinya menjabat sebagai Direktur Utama, Agus dihadapkan dengan berbagai macam persoalan selepas ditinggalkan ECW Neloe. Di mana bank tersebut memiliki kredit bermasalah (non-performing loan, NPL) di atas 20 persen, jauh melewati ambang batas bank sehat yang sebesar lima persen.
Sejumlah kredit bermasalah yang menjadi prioritasnya adalah utang Grup Kiani dan Garuda Indonesia. Pekerjaan mahaberat, termasuk mengembalikan citra Bank Mandiri yang terpuruk sangat dalam serta mempersiapkan diri sebagai bank jangkar pada 2007 pun menjadi salah satu agendanya.

Tak hanya itu, Agus juga menghadapi tantangan berat. Bukan hanya kinerja, tetapi juga budaya kerja. Lalu, soal kredit bermasalah yang harus cepat dirampungkan.

Di sisi lain, target dividen 50 persen dari laba bersih juga harus dipenuhinya. Fungsi intermediasi Bank Mandiri yang kurang lancar menuntut untuk dibenahi. Sampai semester I-2005, rasio kredit yang disalurkan baru 56 persen.

Selanjutnya, kita lihat saja apakah pria pilihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mampu meneruskan tangan dingin Menteri Keuangan sebelumnya yakni Sri Mulyani. Selamat menunaikan tugas Pak…

sumber : klik disini

Menkeu: IP BMN 98% adalah Pencapaian Luar Biasa!


Menkeu disambut oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Hadiyanto dan segenap pejabat eselon II dan III DJKN serta seluruh pegawai DJKN di pintu masuk Kantor Pusat DJKN. Dalam acara ini, Menkeu sekaligus berpamitan kepada seluruh jajaran DJKN karena mulai tanggal 1 Juni 2010 mendatang, dirinya akan meninggalkan Kementerian Keuangan dan pindah menjadi Managing Director di World Bank.

Saat memasuki ruangan, Menkeu disambut dengan spanduk bertuliskan” SELAMAT MENJALANKAN TUGAS BARU. TERIMA KASIH ATAS ARAHAN DAN BIMBINGAN IBU. Kami Siap Melanjutkan Reformasi Birokrasi Yang telah Ibu Canangkan”

Acara ini dibuka dengan sambutan Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Hadiyanto yang menyampaikan pencapaian kinerja DJKN, baik mengenai Inventarisasi dan Penilaian Barang Milik Negara (IP BMN), piutang negara dan lelang.

Dalam sambutannya, Dirjen mengatakan bahwa DJKN merupakan organisasi yang baru berumur kurang lebih tiga tahun. Oleh karena itu, harus selalu memperbaiki kinerja agar DJKN mampu menjaga dan mengelola aset secara optimal.

Dirjen memberikan apresiasi kepada seluruh pegawai DJKN karena telah menyelesaikan IP BMN yang mencapai 98 persen. “Saya sangat apresiasi kepada Bapak dan Ibu semua karena berkat kerja keras Anda semua, IP BMN dapat tercapai seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Mengenai piutang negara, Dirjen mengungkapkan bahwa outstanding  piutang negara saat ini adalah Rp55 triliun, yang terdiri dari piutang perbankan, eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan Bank Dalam Likuidasi (BDL). “Namun itu semua cuma di atas kertas, karena kalau dihitung dengan sistem sekarang piutang hanya berjumlah 10 triliun saja,” jelasnya.

Tentang lelang, lanjutnya, dari waktu ke waktu lelang selalu meningkat. Dari awal indikatornya selalu menunjukkan indikator hijau dan tidak pernah kuning. Lebih lanjut Dirjen menegaskan bahwa tantangan terberat DJKN adalah bagaimana meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Untuk menjalankan semua itu, Kami sudah membentuk 6 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) teladan dan tahun ini akan ada 10 KPKNL lagi yang akan dibuka,” tandasnya.

Terakhir dalam sambutannya, Dirjen mengingatkan bahwa DJKN punya core values yang harus selalu dipegang teguh,yaitu: Integrity, Sincerity dan Commitment.

Setelah sambutan Dirjen Kekayaan Negara, dilanjutkan dengan arahan sekaligus pidato perpisahan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Mengawali pidatonya, Menkeu menyampaikan apresiasi kepada DJKN karena mampu menyelesaikan IP BMN yang mencapai 98 persen. “ Saya anggap ini pencapaian yang luar biasa. Tidak terlihat, tapi bisa dirasakan,” ungkapnya.

Terkait DJKN sebagai institusi baru, Menkeu mengatakan membangun institusi adalah sama dengan membangun imaginasi. “Perlu transformasi dan transformasi institusi itu tidak mudah,” tandasnya.

Menkeu menegaskan bahwa bangsa Indonesia jangan sampai menjadi bangsa pecundang. “Anda mengisi pondasi yang penting di negeri ini karena Andalah yang nantinya akan mengelola seluruh aset-aset negeri ini,” tuturnya.

Mengenai kemundurannya sebagai Menkeu, Sri Mulyani mengatakan baginya kemenangan harus mengingat tiga hal, kebenaran, hati nurani dan harga diri. Menkeu mengibaratkan dengan pertandingan sepakbola antara Mancester United (MU) dan Chelsea yang dimenangkan oleh Chelsea. “Namun, kalau MU kalah bukan berarti MU pecundang kan?,” kelakarnya yang disambut tepuk tangan hadirin.

Menkeu berpesan bahwa piutang negara, lelang dan aset management adalah saling melengkapi, sehingga diperlukan integritas yang tinggi untuk menangani semua itu. Terakhir, Menkeu menegaskan “We are leader for our selves. Jadilah pemimpin bagi anda sendiri. Dan satu hal lagi, jangan pernah putus asa mencintai Indonesia,” pungkasnya mengakhiri pidato.

Sri Mulyani: Saya Menang!


Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku tidak merasa kalah dan tersingkir dari kursinya sebagai Menteri Keuangan di kabinet Indonesia Bersatu Kedua dengan menjadi Managing Director Bank Dunia.

Dalam acara yang bertajuk Kuliah Umum bersama Sri Mulyani Kebijakan Publik dan Etika Publik di Ballroom Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (18/5/2010) malam ini justru diisi dengan curahan hati wanita yang akrab dipanggil ibu Ani ini.

Secara gamblang dia menggambarkan bahwa pergolakan politik yang terjadi saat ini menjerumuskan dirinya pada posisi yang serba sulit. Namun, keputusannya untuk meninggalkan kursi Menkeu bukanlah pertanda dia menyerah dan kalah meskipun diakuinya banyak pihak yang tidak mengharapkannya dirinya lagi.

“Banyak yang bertanya kepada saya apakah Sri Mulyani kalah? Lari? Yakin yang disalahkan keputusan saya, ini bukan lost atau kehilangan. Yang ingin saya sampaikan bahwa saya menang, saya berhasil. Kemenangan dan keberhasilan tidak didikte oleh siapapun termasuk mereka yang tidak menginginkan saya di sini,” ujarnya dengan nada suara lirih.

Dengan tegas dia menyatakan bahwa kemenangan yang diperolehnya dan diyakininya tersebut adalah selama tidak mengkhianati kebenaran yang diyakininya, menjaga martabat dan harga diri, dan  tidak mengingkari hati nurani.

“Definisi saya demikian, selama saya tidak mengkhianati kebenaran, tidak mengingkari hati nurani dan menjaga martabat serta harga diri,” tandasnya.

Usai memberikan kata-kata emasnya tersebut seluruh hadirin yang hadir menyambut dengan standingapplouse

sumber : klik disini