Generasi Facebook Bakal ‘Gusur’ Kantor


Dengan bantuan internet, sangat umum melihat banyak orang di zaman sekarang mengerjakan berbagai tugas kantor dari mana saja mereka berada. Fenomena ini diperkirakan akan terus berkembang, sehingga orang tidak merasa perlu lagi pergi ke kantor.

Generasi Facebook, demikian sebutan bagi orang-orang zaman sekarang yang tengah tergila-gila dengan berbagai macam situs jejaring sosial, terutama Facebook. Generasi ini disebut-sebut akan ‘menggusur’ keberadaan kantor tradisional.

Berdasarkan sebuah studi di Inggris, sejak sekarang sudah mulai terlihat bahwa generasi ini sangat bergantung terhadap teknologi, dan biasa mengerjakan bermacam tugas dari jarak jauh, tanpa harus datang ke kantor. Demikian keterangan yang dikutip dari Telegraph, Jumat (30/5/2010).

David Coplin, National Technology Officer di Microsoft yang turut berkontribusi dalam studi menyebutkan hal ini akan bermanfaat bagi kantor untuk menghemat ruangan.

Studi ini pun mengungkapkan bahwa perusahaan akan mendaspatkan keuntungan dari kebijakan membolehkan stafnya untuk menggunakan kolaborasi antara perangkat online dan jaringan sosial saat mengerjakan tugas-tugas kantor.

Menurutnya, berbagi ilmu dan kolaborasi akan lebih mudah diterapkan oelh generasi masa sekarang yang berbasiskan layanan cloud-computing dan jejaring sosial.

“Ada pesan disini bagi perusahaan yang memblokir jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter,” kata Coplin. “Anda tidak lagi dianjurkan untuk membuat kebijakan seperti itu karena sama dengan membatasi aktivitas karyawan,” kata Coplin.

*”Dengan catatan, aktifitas di jejaring sosial tersebut digunakan untuk keperluan pekerjaan”

sumber : klik disini

* : tambahan sendiri 🙂

PENGUMUMAN PENDAFTARAN USM STAN 2010


Kementerian Keuangan menerima putra dan putri WNI untuk mengikuti pendidikan pada STAN dengan spesialisasi sebagai berikut:
1. Prodip I Keuangan Kepabeanan dan Cukai
2. Prodip III Keuangan Kepabeanan dan Cukai
3. Prodip III Keuangan Anggaran/Kebendaharaan Negara
4. Prodip III Keuangan Pajak
5. Prodip III Keuangan Pengurusan Piutang dan Lelang Negara
6. Prodip III Keuangan Pajak Bumi dan Bangunan
7. Prodip III Keuangan Akuntansi

Pendaftaran dibuka mulai tanggal tanggal 10 Mei 2010 s.d. 4 Juni 2010.
Pelaksanaan ujian saringan masuk Minggu, tanggal 20 Juni 2010

Pengumuman mengenai penerimaan STAN selengkapnya dapat dilihat pada tautan di bawah ini:

1. Pengumuman Penerimaan USM STAN TA 2010/2011

2. Formulir Pendaftaran

sumber : http://www.bppk.depkeu.go.id

Tahun Depan Gaji Pokok PNS, Tentara, dan Polisi Naik Hingga 10 Persen


Kabar gembira datang bagi pegawai negeri sipil (PNS), tentara, dan polisi. Tahun depan gaji pokok untuk seluruh aparatur negara naik hingga 10 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, rencana kenaikan gaji tersebut masuk dalam pokok-pokok kebijakan belanja pemerintah pusat tahun anggaran 2011.

“Naiknya 10 persen, lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi 5 persen,” ujarnya dalam musyawarah perencanaan pembangunan nasional (musrenbangnas) di Jakarta kemarin (28/4). Pernyataan tersebut disambut para bupati dan gubernur dari seluruh Indonesia. Tepuk tangan riuh terdengar di ballroom Hotel Bidakara.

Bukan hanya aparat negara aktif, aparat negara yang pensiun pun akan mendapatkan kenaikan uang pokok pensiun 10 persen. Tahun ini pemerintah juga sudah menaikkan gaji pokok PNS dan anggota TNI-Polri serta pensiun pokok rata-rata 5 persen. Selain itu, uang makan atau lauk-pauk bagi anggota TNI-Polri naik dari Rp 35.000 per hari menjadi Rp 40.000. Sedangkan uang makan PNS pusat naik dari Rp 15.000 per hari kerja menjadi Rp 20.000.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah juga berjanji tetap memberikan gaji ke-13 bagi PNS, anggota TNI-Polri, dan pensiunan. “Itu merupakan kelanjutan policy (kebijakan, Red) lima tahun terakhir,” papar dia.

Langkah perbaikan penghasilan aparat negara memang terus dijalankan dalam lima tahun terakhir. Tercatat, sepanjang periode 2004-2009, pendapatan PNS golongan terendah telah meningkat 2,5 kali, dari Rp 674.000 per bulan pada 2004 menjadi Rp 1.721.000 pada 2009.

Sri Mulyani menambahkan, kebijakan belanja pemerintah juga memperhitungkan tambahan 100 ribu PNS baru di lingkungan pemerintah pusat pada 2011 serta menganggarkan dana untuk remunerasi birokrasi bagi kementerian/lembaga sebagai bagian dari pelaksanaan program reformasi birokrasi. “Total belanja pemerintah pusat pada 2011 dialokasikan Rp 81,3 triliun,” terangnya.

sumber : klik disini

Penerimaan CPNS Kementerian Keuangan 2010


Penerimaan CPNS Kementerian Keuangan

Informasi terbaru penerimaan CPNS Kementerian Keuangan klik disini

Kementerian Keuangan diperkirakan akan membuka peluang kerja bagi para lulusan Sarjana Strata 1 (S1) dan strata 2 (S2) di tahun 2010 ini. Untuk mendapatkan peluang ini, dilaksanakan penyaringan yang terdiri dari 4 tahapan, yakni tes potensi akademik, psikotes,tes kesehatan dan kebugaran, dan wawancara.

Diperkirakan, kebutuhan pegawai baru Kementerian Keuangan tahun ini sebesar 1722 orang. Dimana jumlah tersebut akan dibagi ke dalam 12 unit eselon I sesuai dengan kebutuhan tiap instansi. Walaupun berbasis keuangan, tampaknya Kementerian Keuangan tidak hanya memberikan kesempatan bagi sarjana lulusan jurusan Ekonomi dan jurusan terkait keuangan lainnya. Kementerian Keuangan pun akan membuka peluang bagi sarjana lulusan dari jurusan Desain Komunikasi Visual, Ilmu Sejarah, Sastra Arab, Sastra Jepang, Sastra Cina, Pendidikan Bahasa Indonesia, hingga Pendidikan Matematika.

Persyaratan yang diberikan pada penyaringan kali ini kurang lebih sama dengan persyaratan pendaftaran penyaringan CPNS Departemen Keuangan pada tahun 2008. Persyaratan tersebut terkait dengan usia, kualifikasi pendidikan, Indeks Prestasi Kumulatif, kesehatan, dan kesediaan penempatan saat lulus nantinya. Informasi lengkap mengenai persyaratan dan tata cara pendaftaran secara lengkap dan resmi akan diumumkan pada awal bulan Mei 2010. Pendaftaran penyaringan ini secara keseluruhan akan dilaksanakan secara online.

Namun, calon peserta diharapkan sudah mempersiapkan segala keperluan sejak dini khususnya yang terkait dengan kebutuhan administrasi, misal Surat Keterangan Sehat, Surat Keterangan Kelakuan Baik, Kartu Kuning, dan Legalisir Ijazah. Selain itu, tampaknya dalam pelaksanaan proses penerimaan nanti, grading penerimaan akan diperketat dari tahun-tahun sebelumnya terutama untuk hal-hal yang terkait dengan integritas dan kompetensi dasar. Khusus untuk tes kesehatan dan kebugaran akan disesuaikan dengan standar yang ada, maka setiap peserta harus berada dalam kondisi yang benar-benar sehat dan tidak dalam kondisi yang memberatkan, misal hamil.

sumber : http://www.depkeu.go.id

Wow..Gaji Gubernur BI Lebih Tinggi dari Gaji Presiden!


Gaji Bulanan

Gaji Presiden RI ternyata tidak seberapa dibanding gaji gubernur Bank Indonesia (BI). Jika gaji presiden berada di kisaran Rp150 juta per bulan, maka gaji orang nomor satu di MH Thamrin itu jauh di atasnya, yaitu di kisaran Rp265 juta per bulan. “Kalau dibandingkan, gaji gubernur BI jauh lebih besar dari gaji Presiden,” ujar Ketua Badan Anggaran DPR RI Harry Azhar Azis, dalam Workshop FORKEM Indonesia Pulih: Struktur APBN 2010 Pasca Perubahan dan Peluang dari Pemulihan Ekonomi, di Hotel Savoy Homann, Bandung, Sabtu (10/4/2010).

Terkait fakta tersebut, terkadang pegawai BI mengelak, karena mereka justru mengatakan gaji direksi BUMN lebih besar, terlebih dengan adanya tambahan bonus-bonus. Sementara itu terkait dengan anggaran belanja pegawai untuk gaji PNS di 2010 sebesar Rp160,364 triliun tidak akan efektif, karena hanya 10 persen dari PNS yang berkinerja produktif. Meski demikian, Harry tidak menyetujui dengan pengurangan gaji pegawai. Menurutnya yang diperlukan adalah peraturan yang tegas agar para PNS lebih produktif dalam menjalankan tugasnya. “Gaji jangan diturunkan, yang penting adanya sanksi agar anggaran tidak terbuang percuma,” pungkasnya.

Sumber : klik disini

DPR: Remunerasi Kemenkeu Jalan Terus


Gedung Kementerian Keuangan

Meski banyak pihak menilai remunerasi pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tak ampuh tekan korupsi, namun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai tunjangan remunerasi Kemenkeu yang dianggarkan di atas Rp 5 triliun ini akan tetap berjalan.

Ketua Badan Anggaran DPR-RI Harry Azhar Azis mengatakan pada awalnya remunerasi diberikan atas dasar belas kasihan DPR terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang gajinya sangat rendah.

“Untuk itu akan terus berjalan, memang awalnya kita berikan remunerasi karena belas kasihan dimana PNS mempunyai gaji yang sangat rendah,” ujarnya kepada detikFinance di Gedung DPR-RI, Jakarta, Senin (5/4/2010).

Namun, lanjut Harry, DPR melalui Badan Anggaran akan memfokuskan kepada perbaikan sistem penerapan remunerasi yang saat ini berjalan. “Jadi walaupun awalnya diberikannya remunerasi karena belas kasihan namun untuk saat ini tidak, kita akan tekankan pemerintah di tingkat Kementerian atau Lembaga yang mendapatkan remunerasi harus sesuai dengan tingkat produktivitasnya,”ungkapnya.

Sistem baru itu, dicontohkan Harry, misalkan di Ditjen Pajak, remunerasi untuk pegawai di Ditjen Pajak diberikan sesuai dengan kemampuan Ditjen Pajak Meningkatkan penerimaan pajaknya.

“Setiap satu rupiah remunerasi yang diberikan maka akan dilihat tingkat produktivitas di masing-masing Kementerian atau Lembaga,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Harry, Banggar juga akan memfokuskan pemberian remunerasi bagi pegawai yang memiliki gaji terendah di masing-masing Kementerian atau Lembaga. “Jadi bukan pejabat-pejabat Kementerian yang dinaikkan gajinya, tetapi bagi pegawai yang memiliki gaji paling rendah,” tegasnya.

Harry mencatat besaran belanja pegawai sesuai dengan APBN yakni sebesar Rp 160,4 triliun dan dalam APBN-P akan dinaikkan Rp 2 triliun. “Nanti lebih lanjut akan dibahas di Banggar pada 9 April 2010,” tutup Harry.

sumber : www.djkn.depkeu.go.id

Misteri Penangkapan Gayus Tambunan


Hanya butuh dua jam buat Denny Indrayana dan Mas Achmad Santosa untuk merayu Gayus Tambunan, pegawai golongan IIIA di Direktorat Jenderal Pajak, kembali ke Tanah Air.

Bak sebuah sinetron, pria tiga dasawarsa itu bertekuk lutut terbuai bujukan satgas antimafia hukum, dalam sebuah perbincangan hangat di Asian Food, Lucky Plaza, Orchard Road, Singapura.

Gayus pun berhasil diboyong ke Tanah Air tanpa borgol, disambut ratusan kamera dan digandeng mesra Direktur I Keamanan Trans Nasional Bareskrim Mabes Polri Kombes Pol M Iriawan.

Rayuan gombal macam apa sesungguhnya yang digunakan Satgas sampai Gayus tak berdaya? Inilah yang sejauh ini dianggap rada aneh dan terkesan penangkapan Gayus tak ubahnya sebuah reality show.

Simak saja kisah dramatis Denny. “Sesampai di food court asia yang menyajikan makanan khas Indonesia, saya berdoa ya Allah semoga bertemu Gayus di tempat ini. Dengan izin Allah, selang 10 menit setelah itu. Pak Ota (Mas Achmad Santosa) bilang kalau ada Gayus di depan,” kisah Denny.

Jadi, hanya kebetulan bertemu dan Gayus berhasil dirayu—bukan dikepung Densus 88 Anti Teror, lalu diberondong peluru, layaknya buronan teroris.

Versi Ota, dia dan Denny berusaha menyakinkan Gayus bahwa pelariannya ke Singapura sia-sia belaka. Ota pun meminta Gayus berpikir matang-matang untuk tidak lagi menunda penyerahan dirinya. Mungkinkah dengan hanya bermodalkan kebetulan Gayus berhasil ditangkap?

Mari kita cermati berbagai keganjilan dalam penangkapan Gayus, yang badannya sedikit lebih tambun dari foto-foto yang sebelumnya beredar di Media.

Pertama, sedikit aneh bila seorang buronan yang mengetahui dirinya sedang dicari-cari polisi, pihak imigrasi, dan perwakilan pemerintah RI di Singapura, bisa bebas berkeliaran dari Hotel Meritus Meridian, kawasan Orchad Road—tempat dia dan keluarganya menginap—hanya untuk mencari makan di luar.

Secara nalar, sangat tidak mungkin. Niat banget ya gayus jalan-jalan sambil cari makan. Mengingat jarak antara hotel dengan Lucky Plaza terbilang jauh untuk ukuran berjalan kaki.

Kedua, Gayus menginap di hotel bertarif antara UDS320 sampai USD1.400, kenapa Gayus malah mencari nasi padang di luar? Secara logika, tidak mungkin pemilik dana Rp25 miliar itu tak mampu memesan makanan dari restoran hotel, cukup dengan memencet ekstensi tertentu dan makanan siap disajikan dalam 5 atau 10 menit saja.

Ketiga, secara kebetulan Ota dan Denny bertemu gayus di Lucky Palaza. Mengapa pula Denny dan Ota harus bersusah payah mencari makanan di food court, sementara di Hotel Marriot, tempat mereka menginap, rasanya tidak mungkin kekurangan makanan.

Semuanya masih menjadi teka-teki. Semoga memang takdir yang mempertemukan mereka bertiga. Wallahu ‘alam.

Sumber : klik disini

*) Andai Satgas Anti Mafia Hukum juga dapat membujuk buron-buron koruptor lainnya. Untuk memperkecil kerugian negara atas korupsi yang telah mereka lakukan. Ahhh…. sepertinya cuman mimpi. Kenapa cuma Gayus???

*) = pendapat pribadi.

Kenaikan Gaji PNS, Anggota TNI dan Polri (Masih Ditunda)


Kenaikan Gaji Belum Jelas

Membaca berita di Jawa Pos hari Sabtu, 3 April 2010, dahi saya agak berkerut (???). Kenapa masalah kenaikan gaji seperti mengambang lagi. Padahal Ditjen Perbendaharaan melalui Surat Edaran Nomor : SE-06/PB/2010 telah mengatur juknis dari kenaikan gaji tersebut. Pembayaran Gaji bulan Mei 2010 harus sudah menggunakan besaran gaji pokok baru. Kekurangan pembayaran gaji bulan Januari s.d. April 2010, diupayakan dapat dibayar pada bulan Mei 2010. SE-06/PB/2010 tersebut juga telah menunjukPeraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 sebagai dasar kenaikan gaji.

Semoga saja wartawan Jawa Pos salah mengutip, sehingga PNS jadi menerima kenaikan gaji sebesar + 5 %, serta menerima rapel dari bulan Januari s.d. April 2010 pada bulan yang sama. Semoga…

link berita dari Jawa Pos, bahwa PP Kenaikan gaji PNS belum ditandatangani :  http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=126323

link berita dari blog ini tentang kenaikan gaji PNS : https://ekolumajang.wordpress.com/2010/03/22/kenaikan-gaji-pns-anggota-tni-dan-polri/

Pelantikan Pejabat Eselon IV DJKN


Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

SK Mutasi Eselon IV DJKN dowload disini

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Hadiyanto melantik sejumlah pejabat eselon IV di lingkungan DJKN pada tanggal 1 April 2010 di Lantai 5 Gedung Syafrudin Prawiranegara Jalan Lapangan Banteng Jakarta Pusat.

Hadir dalam pelantikan ini segenap pejabat eselon II Kantor Pusat DJKN, Kepala Kanwil VII DJKN Jakarta, perwakilan Kepala KPKNL di Jakarta dan sejumlah rohaniawan serta 47 orang pegawai yang dilantik untuk wilayah kantor pusat dan unit kerja di wilayah Kanwil VII DJKN Jakarta.

Pada kesempatan mutasi kali ini, DJKN telah menempatkan pejabat eselon IV sebanyak 325 orang, terdiri dari promosi sebanyak 109 orang, mutasi/rotasi sebanyak 212 orang dan pembebasan jabatan karena tugas belajar sebanyak 4 orang sesuai dengan Keputusan Dirjen Nomor : KEP-06/KN/UP.11/2010 tanggal 31 Maret 2010 tentang Mutasi Para Pejabat Eselon IV di Lingkungan DJKN.

Dalam sambutannya, Dirjen Kekayaan Negara menyampaikan bahwa pelaksanaan mutasi/rotasi merupakan hal yang rutin dilakukan suatu organisasi dalam mendapatkan pejabat/pegawai yang sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya, baik secara hard competency maupun soft competency untuk mendukung kinerja dan meningkatkan produktivitas organisasi.

Dirjen berpesan kepada pejabat yang dilantik agar mampu menjadi teladan bagi staf dan jajarannya dalam melaksanakan tugas dengan spirit core values DJKN yaitu: Integrity, Sincerity dan Commitment sehingga dapat berperan aktif dan memberikan kontribusi optimal dalam perumusan kebijakan, penyelesaian pekerjaan dan peningkatan kinerja. “Jabatan adalah amanah dan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab”,  tegasnya.

Lebih lanjut, Dirjen menyampaikan bahwa mutasi dilakukan karena kepercayaan bahwa pegawai yang bersangkutan mampu mengemban tanggung jawab yang baru dan promosi dilakukan agar pegawai tersebut menjalankan tanggung jawab yang lebih besar.

Dirjen mengharapkan kepada seluruh pejabat yang dilantik agar memiliki keunggulan, memberikan warna dalam pengambilan kebijakan, memperbaiki kinerja dengan senantiasa mengevaluasi kinerja pribadi, serta menerapkan quality assurance dalam pengambilan keputusan.

Menyikapi pemberitaan akhir-akhir ini, lanjutnya, diperlukan upaya bersama dalam penegakan reformasi birokrasi sehingga Kementerian Keuangan dapat mewujudkan Good governance yang salah satu caranya dengan saling mengawasi dan saling mengingatkan dalam menjalankan tugas.

sumber : http://www.djkn.depkeu.go.id