RRI Jember Wawancarai Kepala KPKNL Jember


Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Jember pada hari selasa, melakukan wawancara dengan Kepala KPKNL Jember, Bapak Rahmat Effendi, mengenai kegiatan rekonsiliasi BMN dan pengelolaan BMN secara umum. RRI melalui reporternya, Bapak Yanto ingin mengetahui informasi tentang pengelolaan BMN secara umum serta pelaksanaan rekonsiliasi BMN semester I 2010.

Pada wawancara pembukanya, Kepala KPKNL Jember menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya rekonsiliasi data BMN, disamping sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.05/2009 dan Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 07/KN/2009, rekonsiliasi data BMN juga dimaksudkan untuk meminimalisasi terjadinya perbedaan pencatatan yang berdampak pada validitas dan akurasi data yang disajikan dalam laporan BMN dan laporan keuangan. Selain mengenai pelaksanaan rekonsiliasi BMN. Kepala KPKNL Jember juga menyampaikan prestasi yang sudah diraih oleh DJKN, yaitu diraihnya rekor MURI sebagai organisasi pertama yang berhasil menentukan nilai wajar dari Barang Milik Negara di 22.619 satuan kerja dalam kurun waktu 2 tahun 8 bulan, dengan nilai akhir BMN menjadi kurang lebih menjadi 700 triliun.

Bapak Yanto, reporter RRI Jember juga menanyakan tentang asset idle yang banyak ditemui di Kabupaten Jember. Bapak Rahmat, menyampaikan bahwa sesuai Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan BMN/D, khususnya pada pasal 16 disebutkan bahwa tanah dan bangunan milik negara/daerah yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan peyelenggaraan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan, wajib diserahkan pemanfaatannya kepada Menteri Keuangan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pemerintahan negara. Salah satu rencana strategis KPKNL Jember setelah pelaksanaan rekonsiliasi BMN semester I 2010 adalah melaksanakan optimalisasi atas asset idle, sehingga pengelolaan BMN menjadi tertib, baik tertib dari segi administrasi, tertib hukum, maupun tertib fisik.

Pada akhir wawancara, Kepala KPKNL Jember didampingi staf dari seksi Pengelolaan Kekayaan Negara memberikan apresiasi kepada RRI Jember, selain sebagai salah satu satker yang akan melaksanakan rekonsiliasi dengan KPKNL Jember, RRI sebagai radio publik milik bangsa, lembaga penyiaran yang independen, netral, mandiri dan profesional, sehingga mendukung salah satu program dari Kementerian Keuangan cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagai pengelola barang. Reporter RRI, Bapak Yanto selaku bagian berita akan memberitahukan jadwal siaran yang menyiarkan wawancara antara KPKNL Jember dengan RRI stasiun RRI Jember. (eko)

released by : M. Eko Agus Y.

Google Me, Penantang Facebook Selanjutnya?


Keinginan Google untuk menjadi raksasa internet, ternyata tidak hanya terbatas pada mesin pencari saja. Rupanya mereka juga ingin menguasai hampir semua lini, termasuk layanan jejaring sosial.

Semua tahu, saat ini raja jejaring sosial masih dipegang oleh Facebook, yang mempunyai pengguna hingga 500 juta akun. Google tentu saja merasa tertantang untuk membuat layanan jejaring sejenis, untuk mengentikan hegemoni situs besutan Mark Zuckberg tersebut.

Menurut sebuah rumor, Google tengah menyiapkan platform jejaring sosial baru yang diberi nama Google Me.

Kabar ini sendiri cukup ramai diperbincang orang, setelah pendiri situs Digg Kevin Rose, yang dikutip Gizmodo, Senin (28/6/2010) mengklaim mendapatkan informasi sumber teerpercaya yang menyebutkan Google Me merupakan fitur jejaring sosial baru milik perusahaan asal California tersebut.

Apabila rumor ini benar, tentu saja ada orang yang senang, walaupun tidak sedikit yang menyangsikannya. Sebab, salah satu fitur di Gmail, yaitu Google Buzz tidak begitu sukses, padahal layanan ini merupakan platform sejenis jejaring sosial.

Kementerian BUMN Bangga Raih Opini WTP dari BPK


BPK RI

Kementerian BUMN menyampaikan rasa bangganya memperoleh opini “Wajar Tanpa Pengecualian” terkait hasil audit Laporan Keuangan Kementerian BUMN tahun 2009 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, hasil opini BPK ini tidak terlepas dari kinerja karyawan Kementerian BUMN.

“Karena itu kami bersyukur dan berterima kasih kepada karyawan kami semua. Prestasi ini mudah-mudahan bisa bertahan,” ungkap Mustafa saat ditemui wartawan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (28/6/2010).

Menurut Mustafa, BPK yang kini telah bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) juga berharap bisa bekerja sama dengan sejumlah BUMN lainnya, seperti PT PLN (Persero) dan sejumlah bank BUMN. Dengan bekerja sama dengan BPK, maka menurutnya proses audit akan lebih efisien.

“Kalau PLN masuk ke BPK, BPK bisa menganalisa kinerjanya. Selain itu saya berharap misalnya Telkom, dan bank-bank (BUMN) bisa ikut juga (diaudit BPK) seperti Pertamina,” imbuhnya.

Selain itu, guna meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), Kementerian BUMN bahkan menurutnya berencana akan bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini menurutnya dilakukan untuk mencegah pelanggaran dalam pembelanjaan anggaran perusahaan BUMN.

“Kami juga akan bekerja sama dengan KPK. Kami akan melakukan penandatanganan MoU (nota kesepahaman) dengan KPK untuk meningkatkan GCG kita dan untuk lebih meningkatkan pengawasan preventif, sehingga bisa mengurangi pelanggaran pengurangan di kalangan siapa yang membelanjakan anggaran perusahaan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pada awal Juni lalu BPK melaporkan jumlah Kementerian/Lembaga (KL) yang memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK meningkat, dari tujuh pada 2006 menjadi 16 pada 2007, lalu 35 pada 2008, dan  meningkat menjadi 45 pada 2009.

Adapun sejumlah KL yang mengalami peningkatan opini dari sebelumnya pada 2008 Tidak Menyatakan Pendapat (TMP) menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP) antara lain Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kepolisian RI.

sumber : klik disini

Hacker Incar Aplikasi Instant Messaging


Penyedia solusi keamanan asal Jerman, G Data Securitylabs mengungkapkan serangan-serangan baru terhadap aplikasi Instant Messaging seperti MSN Messenger dan Windows Live Messenger terus meningkat.

G Data SecurityLabs menemukan bahwa hacker dan penjahat dunia maya lainnya kerap menyebarkan spam ke layanan-layanan IM. Bentuknya beragam, mulai dari link terkait layanan IM hingga, permintaan teman ‘Palsu’.

Salah satu link yang ditemukan G data Securitylabs, di antaranya adalah link yang terhubung dengan sebuah situs perusahaan software Rusia. Situs tersebut mencoba untuk menawarkan software-software dengan harga rendah. Tujuan perusahaan tersebut adalah mendapatkan informasi pribadi dan nomor kartu kredit korban.

Ancaman lain yang kerap terjadi pada layanan IM adalah ancaman hacker yang mampu memblokir nama-nama kontak yang ada di daftar teman. Hacker akan memblokir kontak-kontak itu. Demikian dilansir V3, senin (28/6/2010).

Ancaman ini akan berbahaya, karena seolah-olah pengguna akan melakukan chatting dengan nama-nama yang ada di kontak, padahal ia sedang chatting dengan para penjahat dunia maya tersebut.