Meminta Dukungan bagi Kemenkeu melalui Surat Terbuka di Twitter Seorang Pegawai Dirujak Warganet


sumber: media online, klik disini

Sudah ‘dirujak’ warganet pun, Eko Lumajang tampak sangat bersabar. Mereaksi komentar-komentar keras yang menyudutkannya, Eko Lumajang tampak bergeming, tidak terpancing emosinya.

Melalui akun Twitter @okeaja39 atas nama ‘ekolumajang’ (Eko Lumajang) seseorang yang mengaku sebagai pegawai di lingkungan Kemenkeu menulis surat terbuka dalam bentuk rangkaian cuitan (utas).

Rangkaian cuitan yang dibuat Eko Lumajang sebagai surat terbuka itu menyatakan bahwa tidak semua Pegawai Kemenkeu yang jumlahnya 80 ribu itu hidup bermewah-mewahan, banyak yang hidup sederhana, dan bahkan LHK-nya minus alias lebih banyak utang.

Lalu, Eko Lumajang memberitahukan pula bahwa di Kemenkeu ada komunitas antikorupsi yang dinamai Penyuluh Antikorupsi Dana Rakca (PAKSI-DR).

Surat terbuka dari pegawai Kemenkeu yang dirujak warganet itu.

Surat terbuka dari pegawai Kemenkeu yang dirujak warganet itu. (ekolumajang)Kemudian, Eko Lumajang menutup surat terbukanya dengan permintaan dukungan agar Kemenkeu semakin baik ke depannya.

Sudah ‘dirujak’ warganet pun, Eko Lumajang tampak sangat bersabar. Mereaksi komentar-komentar keras yang menyudutkannya, Eko Lumajang tampak bergeming, tidak terpancing emosinya.  

Bagaimana isi utuh utas surat terbuka Eko Lumajang itu dan bagaimana komentar warganet yang merujaknya? Inilah, kita mulai dari surat terbukanya (nomor urut dari Gunem.id):

Merubah CSV Daftar Hadir Rapat OA Kemenkeu Menjadi Lebih Rapi


Office Automation Kemenkeu

Aplikasi Office Automation (OA) Kementerian Keuangan, salah satunya memiliki menu rapat, yang memudahkan kita untuk mengadministrasikan kegiatan rapat-rapat yang kita laksanakan. Nah, salah satu output dari OA tersebut yaitu daftar hadir dengan menggunakan ekstensi file CSV.

Anda pernah mendengar ekstensi file CSV (Comma Separated Values)? Bagaimana cara merubah CSV ke Excel menjadi tampilan kolom yang lebih rapi? Format data teks file sederhana dalam basis data yang setiap record tampilannya seperti tidak teratur/berantakan dan dipisahkan dengan tanda koma(,) atau tanda titik koma (;).  Format CSV sangat baik untuk memindahkan data antara program yang tidak dapat membaca format aslinya.

Sering kali kita di dunia kerja menemui file CSV ini, yang biasanya hasil generate atau penyimpanan data aplikasi komputer tertentu. Jika anda memiliki file penting berformat CSV, berikut ini merupakan tutorial merubah file CSV menjadi Excel agar tampilan lebih rapi dan mudah dibaca menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Microsoft Excel.

  • Gambar terlampir adalah contoh file dengan format dan tampilan Tabel CSV yang pemisah tabelnya masih berbentuk koma (kadang tanda pemisah bisa berupa tanda koma, tanda titik koma, dan tambahan tanda petik).
    Cara Merubah CSV Ke Excel Menjadi Tampilan Kolom
  • Klik kolom A, lalu klik menu Data, pilih Text to Column.Cara mudah membuka file csv di excel agar tidak berantakan
  • Pilih delimited, klik Next.Cara merubah file CSV ke Excel
  • Pilih/centang/Checklist pada pilihan Semicolon dan Comma, serta hapus tanda kutip dua (“) yang ada di Text qualifier (jika data diapit dengan tanda petik), maka contoh tampilan dibawahnya akan menjadi kolom. Klik Next.Convert CSV ke Excel
  • Klik Finish.
  • Selanjutnya tampilan akan berubah menjadi kolom sehingga kita mudah mengcopy paste dari file yang kita miliki.Cara membuka file CSV di Excel
  • Selanjutnya Anda dapat menyimpannya dalam format Excel XLSX sesuai dengan yang diharapkan.
  • Atau dapat di print to pdf sebagai lampiran Naskah Dinas di NADINE, seperti hasil berikut:

Semoga bermanfaat.

Sumber: klik disini

Hari Olahraga Nasional 2020


Hari Olahraga Nasional ya hari ini?
.
.
Buat kamu yang masih bingung pilih olahraga apa? Tenis Lapangan aja ya… Tenis mengajarkanmu menjadi kreatif, kreatif bagaimana bisa mengalahkan lawan, apalagi lawan yang lebih tangguh.
.
.
Ayok olahraga, sehat bersama.
.
.
#AyoOlahRaga
#TenisLapangan
#TenisLumajang
#PlayWithFederer
#SehatBersama
#LumajangSehat
.
.
📸 IG: @ekolumajangdotcom

Asma dan Penanganannya


Sesak Napas – Asma

Asma adalah salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan penyempitan dan peradangan saluran pernapasan yang mengakibatkan sesak (sulit bernapas). 

Faktor Risiko Asma

Bakteri yang berasal dari debu dapat menjadi pemicu utama faktor risiko dari asma. Bakteri tersebut bernama endotoxin yang umumnya berada pada perkakas rumah, terutama di kamar tidur yang dapat menimbulkan gejala asma. 

Penyebab Asma

Asma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas fisik,  infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia. Namun, hingga kini penyebab dari asma belum diketahui secara pasti.

Pengidap asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif. Karenanya, saat paru-paru terkena iritasi dari pemicu asma, maka otot saluran pernapasan jadi kaku dan menyempit. Pada pengidap asma, saluran pernapasan akan lebih sensitif, sehingga paru-paru yang terkena iritasi dari pemicu asma dapat menyebabkan otot saluran pernapasan. Produksi dahak meningkat, sehingga membuat kesulitan bernapas.

Komplikasi Asma

  • Masalah psikologis (cemas, stres, atau depresi).
  • Menurunnya performa di sekolah atau pekerjaan.
  • Tubuh sering terasa lelah.
  • Gangguan pertumbuhan dan pubertas pada anak-anak.
  • Status asmatikus, yaitu kondisi asma yang parah dan tidak dapat merespon dengan terapi normal.
  • Pneumonia
  • Gagal pernapasan.
  • Kerusakan pada sebagian atau seluruh paru-paru.
  • Kematian.

Pengobatan Asma

Dalam pengobatan asma ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni meredakan gejala dan mencegah gejala kambuh. Oleh karena itu, penting untuk menjalani pengobatan dengan dokter, sehingga dapat diberikan obat untuk mengatasi asma. 

Di samping melakukan pengobatan, pengidap asma juga harus menghindari dari hal-hal yang dapat menjadi pemicu asma kambuh. Biasanya, dokter akan merekomendasikan inhaler sabagai pengobatan saat gejala asma muncul.  Namun, penggunaan inhaler juga  berpotensi menyebabkan efek samping bagi pengguna.

Apabila terjadi serangan asma dengan gejala yang semakin parah, meskipun sudah melakukan penanganan dengan inhaler maupun obat, maka perlu tindakan medis di rumah sakit. Pasalnya, asma juga dapat membahayakan nyawa pengidapnya

Pencegahan Asma

Asma merupakan jenis penyakit yang dapat dikendalikan dengan mengatur pola hidup sehat. Selain itu, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut:

  • Mengenali & menghindari pemicu asma.
  • Mengikuti anjuran rencana penanganan asma dari dokter.
  • Melakukan langkah pengobatan yang tepat dengan mengenali penyebab serangan asma.
  • Menggunakan obat-obatan asma yang telah dianjurkan oleh dokter secara teratur.
  • Memonitor kondisi saluran napas.

Perlu diperhatikan, penggunaan inhaler dapat meningkatkan reaksi asma. Oleh karena itu,  wajib untuk mendiskusikannya dengan dokter, supaya rencana penanganan asma disesuaikan dengan kebutuhan. Vaksinasi flu dan pneumonia pun sangat disarankan untuk dilakukan, supaya asma tidak memburuk.

Kapan waktu tepat ke dokter?

Menurut saya, bila keluhan asma lebih dari tiga hari, saatnya kita ke dokter. Namun penyakit Asma ini berdasar pengalaman menggunakan BPJS, faskes tingkat pertama tidak bisa merujuk ke Rumah Sakit untuk penanganan lebih lanjut. Jadi standar hanya diberi obat untuk sesak napas nya, obat anti alergi dan vitamin.

Bila memang diperlukan, kita ke dokter spesialis Paru untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Intinya, asma itu kenali pencetusnya, hindari dan obati bila diperlukan.

*pengalaman pribadi dan diolah dari berbagai sumber