MALAM APRESIASI RAKERNAS DJKN 2015


sumber : www.djkn.kemenkeu.go.id

22Yogyakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sebagai pengemban amanat pengelolaan kekayaan negara dituntut mampu berperan aktif dan menyukseskan kebijakan program fundametal ekonomi  Indoensia. Salah satu caranya yaitu melalui pembangunan pola pengelolaan kekayaan negara yang dapat memberikan hasil optimal. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Sonny Loho saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DJKN 2015, (4/11) petang di Yogyakarta.  “Sebagai leading sector dalam pengelolaan aset publik, kita perlu melangkah jauh ke depan. Kita mengelola aset negara yang banyak, apa kontribusi kita ke negara?,” tanya Sonny kepada peserta Rakernas.

Menteri Keuangan meminta kepada DJKN untuk meningkatkan kontribusi dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi lebih nyata dalam bentuk pendapatan negara yang dihasilan dari pengelolaan aset negara. “Untuk itu, saya berharap ke depan, kontribusi DJKN ke negara harus meningkat,” tegas Dirjen Kekayaan Negara.

Selain itu, lanjut sonny, DJKN diharapkan menjadi role model tranformasi pola konsumsi belanja negara yang bersifat konsumsi produktif atau bahkan konsumsi negara yang bersifat investasi. Contoh riil yang jelas adalah penyertaan modal negara yang ditangani oleh Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan. Besarnya PMN mengisyaratkan pemerintah untuk konsumsi yang bersifat investasi dan diharapkan berdampak positif pada perekonomian Indonesia.

Dirjen Kekayaan Negara juga berharap pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di DJKN  terus ditingkatkan. “Tahun ini kita sudah mulai dengan e-Auction. Bagaimana kita dapat mengelola kekayaan negara sebanyak ini jika IT-nya tidak mendukung,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris DJKN Dodi Iskandar melaporkan hasil dari rakernas yang telah dilaksanakan pada 3-4 November 2015. “Instansi vertikal DJKN merupakan ujung tombak pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, eksistensi instansi vertikal perlu diperkuat. Instansi vertikal diharapkan terus menerus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,” ujarnya

Risiko merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh unit kerja. Instansi vertikal DJKN perlu memerhatikan pengelolaan risiko dengan sebaik-baiknya, dimulai dari tahap identifikasi risiko, pelaksanakan mitigasi, monitoring dan evaluasi. “Salah satu point pentingnya penanganan risiko adalah adanya komitmen dari segenap pimpinan jajaran unit,” tegasnya.

Doddy mengatakan bahwa dalam rangka meningatkan pelayanan publik kepada masyarakat, diperlukan terobosan-terobosan melalui pembangunan inovasi, sehingga pelayanan yang diberikan dapat cepat dan tepat.

Di bidang pengelolaan kekayaan negara, DJKN berkomitmen melakukan penguatan peran pengelolaan kekaayaan negara dalam perekonomian nasional melalui  intergasi perencanaan kebutuhan Barang Milik Negara (BMN) dan penganggaran, implementasi penuh akuntansi BMN berbasis akrual serta digitalisasi dan modernisasi pengelolaan BMN. “Dengan adanya perubahan paradigma pengelolaan kekayaan negara menjadi asset manager, sudah saatnya DJKN membenahi jargon Mari Benahi Aset Negara menjadi Mari Optimalkan Aset Negara,” imbuhnya.

Terbitnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor  166 Tahun 2015 tentang Penilaian BMN, berdampak pada meningkatnya frekuensi permohonan penilaian di instansi vertikal. Untuk itu perlu peningkatan kompetensi SDM penilaian, penguatan basis data, dan perlu penguatan pembinaan oleh Kanwil.

Kantor Pusat DJKN saat ini terus menerus menyempurnakan peraturan terkait dengan piutang negara/daerah dan Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa. Hal ini diharapkan mampu menjadi jalan keluar dari permasalahan dan kendala yang dihadapi.

Penatausahaan dan pengaman security paper lelang juga menjadi pokok bahasan dalam rakernas kali ini. Direktorat lelang sedang menyusun standar operasi prosedur terkait dengan security paper lelang.

Tidak lupa, Dodi menghimbau kepada para pejabat dan pegawai DJKN untuk senantiasa menjaga reputasi dan citra organisasi. Salah satu caranya adalah melalui keteladanan dan bertindak tepat sesuai dengan kewenangan.

Penganugrahan Employee Award

Malam itu sungguh malam yang berarti buat pegawai DJKN terbaik. Direktur Jenderal Kekayaan Negara memberikan penghargaan kepada 10 pegawai DJKN terbaik dalam bidang masing-masing. Berikut  daftar lengkapnya :

Sub-Kategori Pemenang Unit
Pengelola BMN Terbaik Muh. Arif Ardiyanto KPKNL Yogyakarta
Pengelola Piutang Negara Terbaik Daryanto KPKNL Bengkulu
Pejabat Lelang Terbaik Budi Priyanto KPKNL Bandung
Penilai Terbaik Anung Sita Pratiwi KPKNL Semarang
Pengelola Administrasi Terbaik Mohammad Eko Agus Yudianto KPKNL Jember
Pengelola Kepatuhan Internal Terbaik Defrian Chandra Pradana Kanwil DJKN Sumatera Selatan, Jambi dan Bangka Belitung
Pengelola Bantuan Hukum Terbaik Vina Imelda Br. Silaen Kanwil DJKN Sumatera Utara
Pengelola Hubungan Masyarakat Terbaik Bayu Rizki Fatoni KPKNL Sidoarjo
Pengelola IT Terbaik Yuzuardi Haban Kanwil DJKN Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara
Pegawai Paling Kontributif Wisnu Yogaswara

 

Yuliawan Anastasius

Direktorat PKNSI

 

Direktorat Hukum dan Humas

Pegawai Paling Inovatif Dana Kristiawan Sekretariat Jenderal

Launching Identitas Organisasi

Dirjen Kekayaan Negara juga meresmikan identitas organisasi DJKN berupa logo DJKN dan KPKNL serta jingle DJKN. Logo DJKN dan KPKNL mengusung dua warna utama yaitu hijau dan kuning keemasan. Warna hijau merupakan warna identitas DJKN. Warna kuning keemasan mewakili warna Kementerian Keuangan dan melambangkan kemakmuran, kejayaan serta kekayaan negara. Selain merupakan warna identitas DJKN, warna hijau juga merupakan lambang dari sesuatu yang berkelanjutan (sustainability), segar, dan baru.  Kuning keemasan bermakna kemakmuran, kreativitas dan optimisme.

Font logo yang tegas mencerminkan jiwa DJKN yang tegas dan kokoh. Bentuk font agak condong ke depan menggambarkan organisasi yang terus bergerak maju demi kemajuan bangsa. Sisi-sisi melengkung dari karakter huruf menggambarkan jiwa organisasi yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan cepat mengikuti perkembangan zaman. Sisi runcing dari tiap karakter huruf merupakan gambaran dari arah tujuan dan fokus organisasi yaitu menjadi pengelola kekayaan negara yang profesional dan akuntabel untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Gradasi warna yang digunakan dalam logo merupakan gambaran siklus hidup yang saling bertautan, dimana pengelolaan kekayaan negara yang optimal tidak hanya menjadi berkah untuk generasi saat ini namun juga menjadi warisan dan berkah untuk generasi mendatang. Gradasi warna juga menggambarkan regenerasi tongkat estafet penglolaan kekayaan negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Sementara itu, Jingle dimaksud sebagai metode promosi dan publikasi terhadap layanan DJKN dalam bentuk musik berupa ajakan kepada masyarakat untuk bersama menjaga aset negara. Dengan jingle diharapkan pesan singkat layanan DJKN dengan nada menyenangkan dan menghibur dapat diterima dengan mudah oleh publik.Jingle DJKN direncanakan sebagai Ring Back Tone (RBT)/nada tunggu baik di fix phone seluruh kantor di lingkungan DJKN maupun mobile phone pegawai DJKN.

(Tim Humas DJKN)

Foto-foto lain terkait berita :