Disarikan dari beberapa tulisan yang ada di Intranet KPKNL Jember, semoga bermanfaat bagi kita semua…
“AHLI SYUKUR” LEVEL PROFESOR!!!
ASSSALAMMUALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUHU
Selamat pagi Saudaraku!
Semoga “persaudaraan” kita ini dapat menghangatkan pagi yang “gigil” ini!
Saudara- Saudaraku! Ijinkan Saya – Saudaramu yang dhoif ini !¬- untuk mencoba menghidangkan secangkir kopi “hakikat” yang hangat-hangat kuku, sehingga menjadi sarapan “makna” bagi hatiku-hatimu yang pasti merindu menjadi “qolbu pilihan” tentu…!
Ada kegelisahan yang teramat sangat, yang menuntut –menggugat saya untuk menuliskan ini.
Berkali-kali Gusti ALLAH SWT “ngendikan” lewat firman Agung-NYA;
“FABI AYYI ALA IROBIKUMA TUKADDIBAN”
DAN NIKMAT MANAKAH LAGI YG HENDAK ENGKAU DUSTAKAN??
Ya berkali-kali kita diingatkan bahwa kita telah diciptakan sebagai “Sesempurna Mahakarya Tuhan” atau “Golden Masterpiece of God “.
Kesempurnaan itu begitu holistik meliputi raga dan jiwa. Secara ragawi lihatlah kesempurnaan itu! kaki,tangan, kelamin, badan, wajah, telinga, hidung, mata dan rambut-Subhanalloh begitu indah!Belum lagi anugerah manusia terbesar yaitu akal dan hati telah mengisi “ruang” jiwa manusia, “Dahsyatnya” dua anugerah ini sehingga menjadi garis pembeda antara kita dengan malaikat,jin dan setan.
Tapi dasar kita manusia ini “ndablek setengah mati” sudah dikasih “kasampurnan” belum juga sadar!.. Bahkan meringankan lisan untuk sekedar mengucap Hamdalah, kenapa menjadi “bukan main” susah?
Saudaraku sadarilah, apa yang kita terima sebagai hamba telah begitu melimpah-ruah! Kesel, jengkel, dan ingin marah jika melihat masih saja banyak yang “kufur-nikmat”, mengingkari segala nikmat yang telah didapat.
Saudaraku Mari sejenak kita berkaca, pada sebuah kisah hidup yang terpapar nyata didepan mata, sungguh ini telah “menguras” air mata ratusan manusia yang sanggup “membacanya”, yuk kita simak!:
Adalah Endang Setyati seorang ibu “dahsyat” sekaligus “Super Mama”, bagaimana tidak? bahkan saat mendapati anak tercinta -Habibi Afsyah-terkulai lemas karena derita cacat yang nyaris total melumpuhkan organ mulai dari leher sampai kaki. Beliau masih sangat-sangat bersyukur.”Sungguh…sungguh luar biasa Hebatt!!”
Katanya:”Trima kasih Tuhan Engkau telah memberikan yang terbaik dalam hidupku. Engkau telah memberikan tempat yang mulia dan terhormat bagi kami sekeluarga berkat seorang anak Habibie Afsyah.
”Bagiku tak ada musibah yang ada hanya anugrah.”
SUPERRRRR..!! sebuah ketabahan yang “ruarrrbiasa”mengagumkan, “ahli syukur” level PROFESOR!
“Sekarang bagaimana dengan dirimu sudahkah jadi ahli syukur?”tanyaku pada “diriku sendiri”! Hah…ternyata menjadi “ahli syukur” level Playgroup pun belum….apalagi level PROFESOR masih jauhhhhh……….!
Eits!..tapi jangan putus asa ya!, tetaplah “ber-riyadoh”, terus mengasah kepekaan hati untuk dimudahkan bersyukur dalam segala kondisi, terakhir ingatlah “iklan sponsor dari langit” berikut ini :
“Lain Syakartum Laaziidan Nakum Wa Lain Kafartum Inna Adzaabii Lasyadiid”
Saudaraku, tidaklah orang yang bersyukur itu mendapatkan apa-apa kecuali pahala dan ditambahkannya kenikmatan yang lebih besar dari yang sudah kita miliki. Dan janganlah kita termasuk orang-orang yang ingkar akan nikmat-Nya, Yakinlah sungguh! Adzab-Nya pasti teramat sangat pedih!
WASSSALAMMUALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUHU
Salam hangat dari saya, Mas Wawa, eh iya lupa kalau mau baca tulisannya Ibu Endang Setyati ada dibawah ini. Atau biar puas membacanya ngelink aja ke web dihttp://ibuhabibie.com/
Aku Ini Bukan Siapa-Siapa
Endang Setyati
Aku ini bukan siapa-siapa kalau bukan karena dia. Yah betul sekali aku ini hanyalah seorang Ibu biasa seperti Anda dan Ibu-ibu lainnya. Yang membedakan aku dan mereka karena aku punya anak namanya Habibie Afsyah, seoarang anak yang sangat istimewa buat aku. Dimata ku dia anak yang ganteng, murah senyum dan pandai bergaul. Saya tahu itu karena temannya banyak baik secara Online dan Off-line, hebatnya lagi semua teman-2nya menerima dia dengan terbuka dan sangat “WelCome”
Karena dia aku dikenal banyak orang, lebih dari yang saya bayangkan. Mereka sering memanggil ku dengan panggilan yang aku suka sekali “Ibu Habibie” Jika bukan karena dia tidak mungkin aku dicari wartawan, reporter TV dan media social lain.Bahkan sering aku di panggil beberapa station TV sebagai narasumber acara talkshow dll untuk mendampinginya. Kick Andy – Zero to Hero di MetroTV, Ceriwis dan Dorce Show, Damai Indonesiaku, Ketemu Pepeng di TVOne, TransTV & Trans7, DAAI-TV, GlobalTV, TVRI dan TVNusantara pernah menayangkan profilnya. Dia memang anak yang hebat maksudnya yang hebat itu semangat juangnya untuk sukses dan semangat belajarnya yang pantang menyerah walau hidupnya penuh kelemahan dan keterbatasan. Hidupnya sederhana tapi cita-citanya yang luar biasa . Dia ingin menjadi orang biasa yang ingin ikut mbangun bangsa bersama Yayasannya = Yayasan Habibie Afsyah dan mimpinya membangun IDCC = Indonesia Difable Care Community.
Betapa bahagia dan bangganya aku bisa tampil mendampingi anakku “Habibie Afsyah” tampil di event-event besar seperti “Hari Ibu 22 Desember” yang baru lalu. Hari Ibu diperingati hanya setahun sekali, acara yang sangat mulia dan bermakna “Sebuah penghargaan dan penghormatan bagi perjuangan berat dari seorang Ibu untuk mensukseskan putra-putrinya.” Ada dua station TV yang menampilkan diri ku sebagai narasumber di acaranya yaitu TVOne dengan acaranya “Ketemu Pepeng” sebuah acara yang inspiratif. Ditayangkan pada Rabu 21 Desember 2011 jam 13.30 dengan tema “Ibu….” Trima kasih TVOne dan mas Pepeng telah memanggil kami.
Juga pada acara puncak memperingati “Hari Ibu” bersama ANTV dengan tema “Persembahan Untuk Ibu” ditayangkan pada hari Kamis 22 Desember 2011 jam 20.00. Sungguh suatu kehormatan dan kebahagiaan tersendiri saya dan Habibie Afsyah dipanggil untuk hadir live show di studio ANTV, saat acara itu ditayangkan. Sempat menitikkan air mata saat penyanyi-penyanyi cantik dan ganteng serta anak-anak yang lincah mengalunkan suaranya yang merdu dengan puja dan pujian untuk Sang Bunda tercinta yang mengasihinya tanpa batas.
Dihari yang sama Kamis 22 Desember 2011 jan 9.00 – 12.00 satu kehormatan kami di undang di sebuah instansi pemerintah dibawah Kementerian Pendidikan PPPPTK/Vedca Jl. Raya Jangari KM 14 di Cianjur – Jawa Barat sebagai narasumber dalam merayakan “Hari Ibu” dengan tema “Ibu Sebagai Motivator Keluarga.” Sungguh bahagia ditengah keluarga besar PPPPTK/Vedca yang dinamis dan kreatif dibawah pimpinan Bpk. Siswoyo, MSi. Mereka sangat terbuka menerima kehadiran kami, rasanya betah tinggal disana. Udaranya sejuk suasananya penuh kekeluargaan, baru bertemu sekali seperti bertemu sahabat karib yang lama tak jumpa. Rasanya berat sekali melangkahkan kaki meninggalkan mereka untuk segera pamitan ‘tuk kembali ke Jakarta karena tugas lain telah menanti. Masih terngiang di telinga suara merdu paduan suara karayawati dan Ibu Dharma Wanita yang menyanyikan lagu “Bunda” dan puisinya yang dibacakan dengan hati. Hingga mengharuskan Bapak-2 dan Ibu-2 yang hadir, pendengar dan penikmat lagu “Bunda” dan Puisi “Ibuku Malaikatku” menitikkan air mata larut dalam bahagia mengenang “IBU” mereka .
Tak terelakan angan ku melayang ke masa lalu, ingatan ku kuat melayang mengenang jasa-jasa dan perjuangan “Ibu ku” yang sarat penderitaan. Perjuangan seorang Ibu yang tulus tanpa pamrih dan ikhlas dikerjakan dengan suka cita dan tak ada rasa terpaksa karena cinta serta kasih sayangnya ‘tuk putra-putrinya. “Kasih Ibu Sepanjang Jalan” hanya karena beliau tidak ingin dan tidak mau melihat putra-putrinya hidup terlunta-lunta dan kekurangan harta benda seperti yang dialaminya. Sungguh mulia perjuangan mu “Ibu” Belum sempat rasanya aku membalas budi dan bakti pada Mu, namun kini Ibu telah dipanggil Sang Khaliq, Sang Maha Pencipta pemilik alam semesta.
Semoga “Ibu” di surga “Jannatunnaim” sana juga menyaksikan cucunya telah menorehkan prestasi di Bumi Pertiwi seperti yang pernah di cita-citakannya agar anak dan cucunya kelak hidup sukses, bahagia dan bermakna dunia dan akhirat. Hidup hanya satu kali harus sukses dinikmati dan disyukuri.
Trima kasih Tuhan Engkau telah memberikan yang terbaik dalam hidupku. Engkau telah memberikan tempat yang mulia dan terhormat bagi kami sekeluarga berkat seorang anak Habibie Afsyah.
Bagiku tak ada musibah yang ada hanya anugrah.
Setiabudi – Jakarta, 23 Desember 2011.