10.000 PNS daerah akan ditarik ke Kemenkeu


logo depkeuJakarta (ANTARA News) – Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi akan menarik sekitar 10 ribu pegawai negeri sipil dari daerah untuk ditempatkan di Kementerian Keuangan.

Selain menambah 6.000 PNS baru,”kami juga menawarkan 10 ribu pegawai lagi dari PNS di daerah untuk bekerja di Kementerian Keuangan,” kata Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar di Jakarta, Senin.

Ditemui usai acara penganugerahan gelar “Perekayasa Utama Kehormatan” kepada Hatta Rajasa di Gedung BPPT, Menpan-RB mengatakan, penarikan 10 ribu PNS daerah itu guna memenuhi kebutuhan pegawai di Kementerian Keuangan, khususnya bagi Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak dan Dirjen Bea Cukai.

“Karena Dirjen Pajak itu memerlukan pegawai dengan tingkat pendidikan D1 dan D2. Itu akan diambil dari PNS yang ada di daerah. Sementara itu 6.000 PNS baru akan melalui jalur perekrutan biasa,” jelasnya.

Kemenkeu terutama Dirjen Pajak memang telah meminta sekitar 9.000 pegawai. Oleh karena itu, dia menilai penerimaan PNS baru sebanyak 6.000 orang ditambah 10.000 PNS yang ditarik dari daerah akan dapat memenuhi kuota kebutuhan pegawai di Kemenkeu.

“Proses penarikan PNS daerah untuk bekerja di Kemenkeu itu bisa dengan proses redistribusi. Jadi, misalnya di suatu kementerian kurang pegawai, maka kami bisa sediakan peagawai dari kementerian lain,” ujar Azwar.

Walaupun demikian, kata dia, redistribusi pegawai negeri untuk Kemenekeu tersebut tetap harus melalui rekruitmen dan seleksi.

“Selain itu, mereka akan dilatih di sekolah atau lembaga pelatihan yang disediakan. Karena pihak Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai memerlukan pegawai dengan pendidikan D1 dan D2 maka akan diberi pelatihan untuk PNS yang sudah ada,” tuturnya.
“Kan mereka perlunya D1 dan D2, daripada merekrut dari luar lebih baik ambil yang sudah ada. Kami itu punya pegawai sekitar 4,5 juta, 50 persen itu guru dan pelayan kesehatan, 20 persen dari SMA, D1 dan D2. Jadi, bisalah dapat 10 ribu pegawai tambahan,” kata Azwar menambahkan.

Jadwal Pelaksanaan Seleksi CPNS 2013


Sumber : www.menpan.go.id

MenpanSurat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 2013

Tentang Jadwal Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2013 Dari tenaga Honorer Kategori II dan Pelamar Umum

(Dengan Sistem Lembar Jawaban Komputer dan Sistem Computer Assisted Test) serta Spesifikasi Materi Tes Kompetensi Dasar

CPNS Pelamar Umum Untuk Proses Pengadaan. Pelaksanaan ujian serentak pada tanggal 3 November 2013.

silahkan download surat edaran disini

Media Kekayaan Negara Edisi 13 Tahun IV/2013


sumber : www.djkn.depkeu.go.id
Media KN 13Membicarakan barang rusak berat, mungkin tidak menarik. Tapi menjadi sangat penting ketika dikaitkan dengan tugas Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dalam mengelola Barang Milik Negara.

Kita dapat merasakan, bahwa barang rusak berat memberikan kesan sudah tidak mempunyai manfaat lagi atau membebani, apalagi barang tersebut memiliki fungsi yang vital dalam membantu kita mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Bagi sebuah instansi pemerintah, tentunya barang rusak berat yang sudah tidak dapat digunakan akan menghambat tugas dan fungsi instansi tersebut. Dari sisi biaya, pencatatan barang rusak berat yang tidak tertib akan berdampak pada pengeluaran biaya perawatan yang seharusnya tidak perlu. Permasalahan barang rusak berat/hilang menjadi penyumbang opini Wajar Dengan Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

Pada edisi 13 tahun IV/2013 ini, Media Kekayaan Negara banyak membahas Pengelolaan BMN Rusak Berat, maupun kolom-kolom berita lainnya yang berkaitan dengan Tupoksi dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Untuk lebih lengapnya, silahkan download Media KN : Media Kekayaan Negara Edisi No. 13 Tahun IV _ 2013 – Pengelolaan BMN Rusak Berat

Istri Ketinggalan di Warung


istri ketinggalanAda peristiwa haru sekaligus menggelikan di tengah padatnya lalu lintas arus mudik di kawasan Lewo, Kecamatan Malangbong, Kab. Garut, Minggu (11/8) kemarin. Di tengah teriknya siang dan bisingnya deru suara kendaraan, tiba-tiba saja terdengar suara teriakan seorang wanita. Sambil mengenakan helm, ia berlari memanggil-manggil nama seorang pria. Setelah diselidiki ternyata, wanita tersebut ditinggal oleh suaminya pergi mengendarai sepeda motor ke arah Bandung.

Sambil terus terisak, Ny. Nur (35) —demikian nama wanita itu— mengaku warga Cilacap, Jawa Tengah. Ia baru saja pulang mudik dari kampung halamannya dengan dibonceng sepeda motor bersama anak dan suaminya, Edi Supriadi (40). Di kawasan Lewo Kecamatan Malangbong ia singgah dulu di sebuah warung pinggir jalan untuk sekedar beristirahat. Setelah cukup segar, lalu keluarga pedagang ini akan melanjutkan perjalannya menuju Tangerang, Banten.

 Selain makan dan istirahat, rupanya Ny. Nur juga kebelet ingin buang hajat. Tanpa sepengetahuan suaminya, ia pun pergi ke kamar kecil tanpa bilang dulu. Begitu ke luar dari toilet, alangkah kagetnya ia saat mengetahui Edi bersama anaknya sudah tidak ada. Seketika itu juga ia meraung menangis dan berteriak-teriak memanggil suami dan anaknya sehingga mengundang perhatian para pemudik yang sedang beristirahat.

Oleh sebagian para pemudik ia disarankan untuk melapor ke petugas yang sedang melaksanakan pengamanan arus lalulintas. Beruntung, setengah jam berselang Edi muncul lagi ke tempat dimana Ny. Nur ditinggalkan.

Sambil menahan malu, Edi mengaku mengetahui istrinya ketinggalan sewaktu dia bertanya tapi tidak ada jawaban. Saat dilihat ke belakang, alangkah kagetnya, yang ada di boncengan itu hanya anak dan barang bawaannya.

“Tanpa pikir panjang, saya pun segera balik arah menuju ke warung dimana istri sayta tertinggal”, tutur Edi sambil menatap istrinya.

Diiringi senyuman para pemudik yang ada di warung, beberapa saat kemudian Ny. Nur, anaknya dan Edi suaminya, melanjutkan perjalannya menuju ke tempat mencari nafkah sebagai pedagang di kawasan Tangerang. Demikian dikutip dari Kabar Priangan.

 

sumber : klik disini

Kunjungan Presiden RI ke Lumajang


pendopo lumajangPendapa Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dihiasi tenda berwarna biru dan putih pada Selasa (30/7/2013) malam. Semua lampunya dinyalakan sehingga pendapa terang benderang. Ratusan orang berkumpul di dalam pendapa untuk menghadiri acara buka puasa bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hadir pula Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang akan maju lagi sebagai calon gubernur Jatim dalam pemilihan umum kepala daerah, akhir Agustus 2013. Presiden dan Soekarwo duduk menghadap ke arah hadirin, membelakangi kain berwarna biru bertuliskan “Acara Buka Puasa Bersama Presiden Republik Indonesia”. Tulisan itu seperti hendak meneriakkan sejatinya acara jika ada yang bertanya-tanya.

Sebelum sampai di pendapa Lumajang, Presiden Yudhoyono, Ny Ani Yudhoyono, Soekarwo, dan sejumlah menteri melakukan perjalanan darat dari Malang. Perjalanan ditempuh selama tujuh jam. Rombongan menyempatkan mampir sejenak ke sentra tanaman salak di Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, serta ke sentra pembuatan keripik pisang di Desa Bruno, Kecamatan Senduro, Lumajang.

Presiden berdialog dengan petani salak dan perajin keripik. Petani menyatakan kegembiraan karena berkebun salak membuat mereka bisa menyekolahkan anak. Seperti warga di hampir seluruh wilayah Indonesia, para petani mengeluhkan praktik premanisme di pelabuhan.

Perajin keripik menceritakan dengan senang proses pembuatan keripik yang digoreng dengan api dari tungku kayu. ”Terima kasih sekali atas kedatangan Bapak Presiden,” kata perwakilan perajin keripik.

Petani Salak Lumajang

Dalam safari Ramadan kali ini Presiden di dampingi sembilan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yaitu Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri Kelautan dan Perikanan Cicip Syarif, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Ibadah di Lumajang