Suatu kebahagiaan tersendiri bagi saya, akhirnya bisa mengikuti kegiatan peningkatan kualitas SDM di bidang jurnalistik pada tanggal 1 s.d. 5 April 2013 di Solo. Ini merupakan kunjungan pertama kali saya ke kota Surakarta atau yang lebih terkenal dengan sebutan Solo, sebelumnya kota Solo hanya saya lewati ketika menuju kota lain.
Kegiatan jurnalistik yang diadakan oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) merupakan momen yang sangat saya tunggu, untuk meningkatkan kompetensi dan teknik penulisan berita yang memang menjadi hobi dan kegiatan saya di kala senggang.
Selain mengikuti kegiatan jurnalistik, saya ingin mengetahui lebih jauh mengenai kota Solo. Tak banyak pengetahuan dan informasi awal yang saya dapatkan mengenai kota ini, kecuali dua hal yaitu lagu dan batik. Siapa yang tak kenal lagu “Bengawan Solo dan Solo Balapan” yang dipopulerkan oleh Gesang dan Didi Kempot yang terkenal itu. Begitu pula dengan batik khas Solo yang tersohor.
Begitu menginjakkan kaki pertama kali di Terminal Tirnonadi, maklum saya diminta untuk menggunakan sarana transportasi dengan biaya yang paling efisien… hehehe… saya buka aplikasi di smartphone yang saya miliki untuk mengetahui jarak dan rute menuju hotel lokasi kegiatan jurnalistik diadakan. Belum selesai mengamati rute dan jarak, ada abang becak yang langsung menawarkan diri untuk mengantar saya beserta teman. “bade teng pundi pak??? monggo kulo teraken” dengan bahasa khas Solo yang lemah lembut. Akhirnya transaksi disepakati, abang becak tersebut mengantar kami ke hotel yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Solo.
Selama perjalanan, abang becak berperan juga sebagai duta wisata kota Solo, dengan lugas menyampaikan lokasi-lokasi wisata kuliner maupun wisata belanja batik. Beliau menyampaikan lokasi-lokasi wisata batik yang ada di Solo, diantaranya : Pasar Klewer, Kampung Kauman, Pusat Grosir Solo (PGS), Kampung Laweyan, maupun di Toko Batik Danar Hadi. Perjalanan dari Terminal Tirnonadi menuju Hotel selama 20 menit tidak terasa, karena keramahan abang becak tadi. Mendapatkan informasi awal tentang pusat batik dari abang becak tersebut, membuat saya menyusun jadwal belanja batik sebagai buah tangan untuk keluarga di rumah. Melihat jadwal pelatihan jurnalistik yang ada praktek fotografi dan praktek peliputan dan penulisan sekitar Solo membuat hati saya tenang, karena selain bisa mengikuti praktek, saya bisa belanja batik.
Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa batik semakin disukai oleh semua kalangan, baik tua maupun muda setelah batik mendapatkan pengakuan dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) badan khusus PBB bidang Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan, sebagai warisan budaya dari Indonesia. Saya berkesempatan mampir ke Pasar Klewer yang menjadi pusat jual beli batik terbesar di Solo. Harga yang ditawarkan relatif murah dan terjangkau, tentunya dengan kualitas yang tidak mengecewakan. Apalagi bila kita memiliki keahlian menawar, maka akan mendapat harga yang lebih murah. Harga batik yang ditawarkan di Pasar Klewer berkisar antara 30 ribu sampai dengan 150 ribu untuk batik cap atau cetak.
Sedangkan di Kampung Kauman, batik yang ditawarkan lebih ekslusif dan memang saya akui kualitas batiknya lebih baik dari yang ada di Pasar Klewer. Untuk batik cap atau cetak di Kampung Kauman dilabeli harga mulai dari 75 ribu sampai dengan 300 ribu, sedangkan untuk batik tulis, harganya berkisar antara 500 ribu sampai dengan 2 juta. Batik mana yang dipilih, tentu menyesuaikan dengan budget yang kita miliki.
Awal bulan April 2013 ini, saya berkesempatan menambah ilmu, pengalaman dan pengetahuan tentang tiga hal yaitu : Solo, Jurnalistik dan Batik. Meskipun singkat, saya sudah menambah perbendaharaan tentang Kota Solo, untuk jurnalistik, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan kualitas tulisan saya yang bertujuan meningkatkan citra positif dari DJKN, sebagai ladang amal ibadah, aamiin…. Sedangkan untuk batik, saya bisa dengan tenang pulang kembali ke keluarga tercinta membawa buah tangan berupa batik dan pengalaman berkeliling ke lokasi pusat batik di Kota Solo. Solo the spirit of java, semoga kita berjumpa lagi di lain kesempatan, see u…
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.